Dedi dan Tatang, dua penagih utang, ditugaskan menagih seorang ibu bernama Rossa yang memiliki utang menumpuk. Karena Rossa tidak punya aset untuk dijadikan jaminan, mereka memutuskan mengambil putrinya, Intan, sebagai “jaminan”. Awalnya, Intan hanya diperlakukan sebagai tanggung jawab sementara, dan ketiga karakter ini menjalani hari-hari dengan canggung serta konflik ringan di tengah kehidupan baru mereka.
Seiring waktu, Dedi dan Tatang mulai merawat Intan dengan lebih tulus. Kehadiran Intan perlahan mengubah mereka dari penagih utang keras menjadi figur pelindung dan pengasuh yang hangat. Ikatan yang awalnya bersifat kontraktual berubah menjadi hubungan emosional yang nyata. Intan pun mulai merasa nyaman, meski masih sering merindukan ibunya yang pergi sebagai TKI dan belum kembali.
Ketika Intan tumbuh dewasa, konflik emosional muncul. Ia mulai mempertanyakan arti keluarga, pengorbanan, dan cinta yang diterimanya dari Dedi dan Tatang. Film ini menyoroti perjalanan ketiganya dalam membentuk keluarga yang sesungguhnya—bukan berdasarkan darah, tapi kasih sayang, perhatian, dan tanggung jawab yang tulus—hingga mereka menghadapi momen-momen penting yang menentukan masa depan hubungan mereka.


















